Jumat, 15 Februari 2013

Hukum Berjilbab

HUKUM BERJILBAB
Para ulama’ bersepakat bahwa jilbab hukumnya adalah wajib berdasarkan Al-Quran dan sunnah,
A. Berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur’an:
1. Surat A1-Ahzab: 59.
Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
2. Surat A1-Ahzab: 33.
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah lakuseperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.
Perintah wanita agar menetap di rumah menunjukkan keharusan berjilbab tatkala keluar darinya.
3. Surat An-Nur: 31
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.
Apabila menampakkan perhiasan saja dilarang bagi wanita, lantas bagaimana lagi kalau bersolek dan menampakkan keindahan tubuh mereka?!!.

B. Adapun dalil-dalil dari Sunnah:
1. Hadits yang mengancam wanita tidak masuk surga karena tidak berjilbab. Rasulullah r bersabda: Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapl, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 th).. (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).
Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa tabarruj (bersoleknya kaum wanita) termasuk dosa besar”.
2. Wanita adalah aurat, dia wajib berjilbab. Rasulullah r bersabda:
Wanita itu adalah aurat, apabila dia keluar akan dibuat indah oleh syetan.”(Shahih. HR Tirmidzi 1093, Ibnu Hibban dan At-Thabrani dalam kitab Mu’jmu1 Kabir.Lihat A1-Irwa’: 273).
3. Ummu Salamah berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah? Beliau rbersabda: Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkäl, lalu ia bertanya lagi: Bagaimana bila masih terbuka kakinya? Beliau menjawab: “Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih”. (HR. Tirmidzi 653 dan berkata:“Hadits hasan shahih”).
4. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ‘ied, ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah SAW: “Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya “. (HR. Bukhari No. 318).
Tiada akan berhenti blog ini menyerui kamu wahai ukhti, sebelum ALLAH Ta’ala yang meneguri kamu dengan adjabnya..Mashya ALLAH. Oleh karena.. demikianlah kamu, sebahagian kamu ingkar dengan ayat-ayat ALLAH dan tiadalah seorang juapun diantara kamu pada jalan yang lurus malainkan sedikit sekali. maka ketahuilah olehmu Firman ALLAH Ta’ala dalam surah Al-Ahzab :59 diatas yang berbunyi:
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,”
artinya : Niscaya demikianlah yang membedakan kamu dengan wanita kafir, jika kamu berkumpul ditengah keramaian tampaklah orang -orang diantara kamu yang berhijab menurut syari’at islam. sedang bagi tiada berjilbab dan tidak pula dengan hidjab niscaya kamulah yang menjadikan dirimu sama dengan wanita-wanita kafir itu.
ketahuilah..bahwasanya islam itu amatlah keras kepada kekafiran,kekufuran, kemudharatan, keingkaran dengan sekalian gerangan dosa itu sekaliannya. jika engkau merasa berat dengan syari’at islam yang diwajibkan atas kamu, maka ambillah olehmu agama selain daripada islam karena engkau akan dapat bersuka ria dengan sesamamu. tapi ukhti..ingatlah..bahwa sesungguhnya hanya islam yang menyanjung-nyanjung kesucianmu lagi meninggikan derajatmu dari yang lain. Islam begitu mencintaimu, memperhatikanmu, menyayangimu, memuliakanmu, memberi kebaikan yang tiada henti-hentinya padamu, melainkan sebahagian kamulah yang berpaling.

Rabu, 13 Februari 2013

11 HAL YANG HARUS KITA SEGERAKAN


INILAH 11 HAL YANG HARUS KITA SEGERAKAN

Sahabatku inilah hal hal yang harus disegerakan ...

1. Segera BERTAUBAT sebelum ajal tiba,

2. Segera tegakkan SHALAT sebelum habis waktunya,

3. Segera Tunaikan ZAKAT sebelum datang bala, karena zakat menolak bala,

4. Segera laksana HAJI kalau sudah mampu, kalau tidak mati seperti orang yahudi,

5. Segera selesaikan HUTANG, kalau tidak jadi perkara di alam kubur,

6. Segera minta MAAF, kalau tidak dibalas di akhirat,

7. Segera menguburkan jenazah muslim,

8. Bila telah selesai satu urusan bersegeralah menyelesaikan urusan berikutnya,

9. Segera NIKAH, kalau tidak banyak fitnah,

10. Segera mengembalikan harta yang tidak halal, kalau tidak akan menjadi bahan siksaan di akhirat,

11. Setelah mendengar nasehat baik segera mengamalkannya.

“Subhanallah semoga ALLAH jadikan kita hambaNYA yang tidak menyia nyiakan waktu hidup di dunia sebentar ini untuk bekal panjang di akhirat nanti … aamiin ...”

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ...

◦♥◦ Orang yang SELAMAT dan mendapat PETUNJUK Allah:





1. Bila diuji lalu bersabar
2. Bila diberi nikmat lalu bersyukur
3. Bila dizhalimi (orang lain) lalu memaafkan
4. Bila menzhalimi (diri/orang lain) lalu beristighfar
(HR. Al-Baihaqi)

BERSYUKURLAH kita bila sudah bisa melaksanakan. Apabila belum bisa melaksanakannya ­, mohonlah KESELAMATAN dan PETUNJUK kepada Allah SWT.

15 LANGKAH WANITA MENUJU SURGA ALLAH





1. Ia adalah seorang Muslimah dan Mukminah yang baik...

2. Ia adalah seorang Ihsanah (yang senang beribadah kepada ALLAH serta suka berbuat baik kepada sesama)...

3. Ia adalah seorang wanita yang selalu menundukkan pandangan, menutupi aurat serta berakhlak mulia...

4. Ia senantiasa bertaqwa kepada ALLAH serta meneladani Rasul-Nya...

5. Ia ikhlas beribadah semata-mata karena ALLAH.Dan bukan untuk dipuji orang lain (riya')...

6. Ia gemar membaca Al-Qur'an dan berusaha memahami isi kandungannya...

7. Ia suka menghidupkan (mengajak) amar ma'ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari...

8. Ia suka berbuat baik dan tidak menyakiti kepada sesama Muslim...

9. Ia suka menyambung tali silaturrahim baik dengan famili maupun antar sesama muslim sebagai saudara...

10. Ia suka berinfak dalam batas kemampuan dan keikhlasannya...

11. Ia adil dalam menyikapi segala hal. Teguh dalam pendirian jika ia dalam posisi benar...

12. Ia pandai menjaga lisan dari perkataan kotor dan yang bisa menyakiti hati orang lain...

13. Ia tidak suka berkumpul dengan orang lain yang hanya bertujuan untuk berghibah (memperbincangkan kejelekan orang lain)...

14. Ia berbakti dan ta'at kepada kedua orang tua...

15. Dan ia patuh serta mengabdi dengan tulus hati kepada suami (jika sudah berkeluarga)...

☂ 6 PERKARA YANG DAPAT MENGGEROGOTI AMAL-AMAL BAIK ☂




1. Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain) sehingga lupa pada aib sendiri.Semut diseberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tdk kelihatan.

2. Qaswatul qulub ( hati yangkeras) kerasnya hati terkadang
lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.

3. Hubbun dunya ( cinta matiterhadap dunia) merasa hidupnya hanya di dunia aja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasamalunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.

5. Thulul amal ( panjang angan-angan), merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.

6. Dhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tsb.

2 Macam Penyakit Hati



PENYAKIT HATI ITU ADA DUA MACAM

1. Jenis yang mana pemiliknya tidak merasakan sakit ketika itu, yaitu penyakit kebodohan, syubhat dan keraguan, dan ini jenis yang paling parah penyakitnya, akan tetapi dikarenakan rusaknya hati tersebut dia tidak merasakan sakit tersebut.

2. Jenis penyakit yang menyakitkan pemiliknya seperti rasa gelisah, gundah, sedih, jengkel (marah) dan penyakit ini kadang bisa hilang dengan pengobatan-pengobatan yang alami, dengan dia menghilangkan sebab-sebabnya dan selainnya.

Mengobati hati bisa dengan EMPAT perkara, yaitu:

~Pertama:

Dengan Al-Qur’an, karena ia merupakan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada dan keraguan, juga dapat menghilangkan dari kesyirikan, kekotoran, kekufuran, penyakit-penyakit syubhat dan syahwat.

Al-Qur’an sebagai petunjuk (cahaya) bagi orang yang mengetahui al-haq dan mengamalkannya, juga sebagai rahmat yang diperoleh orang-orang mukmin sebagai pahala (balasan) baik yang disegerakan atau yang di akhirkan.

Allah SWT berfirman:

“Dan apakah orang-orang yang sudah mati, kemudian Kami hidupkan dan Kami berikan cahaya kepadanya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan-jalan di masyarakat manusia, serupa dengan keadaannya berada dalam keadaan gelap gulita yang sekali-kali tidak bisa keluar daripadanya?” (QS. Al-An’am: 122)

~Kedua:

Hati itu butuh pada TIGA perkara;

1. Hal yang dapat menjaga kekuatannya, yaitu dengan keimanan, dan amalan shalih serta wirid-wirid (dzikir-dzikir) yang merupakan ketaatan.

2. Menjaganya dari marabahaya yaitu dengan cara meninggalkan seluruh kemaksiatan dan berbagai macam bentuk penyelisihan.

3. Mengeluarkan semua unsur-unsur yang menyakitkan (mengganggu), yaitu dengan dia bertaubat dan meminta ampun kepada Allah.

~Ketiga:

Pengobatan hati yang sakit yang dikuasai oleh hawa nafsu.

Ada DUA cara pengobatan, yaitu mengoreksi (intropeksi/muhasabah) dan menyelisihinya. Adapun bermuhasabah ada 2 macam, yaitu:

1. Sebelum diamalkan dan ia memiliki EMPAT tingkatan:

a. Apakah amalan ini mampu untuk dikerjakan?
b. Apakah amalan ini mengerjakannya lebih baik daripada meninggalkannya?
c. Apakah ibadah ini diniatkan wajah Allah Ta’ala (ikhlas)?
d. Apakah amalan ini perlu adanya bantuan yang dapat membantu amalan tersebut jika memang amalan tersebut butuh kepada bantuan?

Apabila amalan ini perlu bantuan, maka ia kerjakan bila tidak, maka tidak dikerjakan selamanya.

2. Setelah diamalkan dan ia ada TIGA jenis:

a. Menghisab (mengoreksi) dirinya atas ketaatannya yang ia remehkan padanya hak Allah, di mana ia tidak mengerjakan ketaatan tersebut menurut bentuk yang diperintahkan. Di antara hak-hak Allah ialah ikhlas, nasihat, mengikuti, mengetahui kebaikan-kebaikan yang ia dapatkan, mengakui karunia Allah atasnya, juga mengajui adanya kekurangan dalam hal-hal tersebut.

b. Mengoreksi jiwanya atas setiap amalan yang dahulu meninggalkannya lebih baik daripada mengamalkannya.

c. Mengoreksi dirinya atas perkara mubah atau kebiasaan yang belum ia kerjakan, apakah ia maksudkan dengannya wajah Allah dan negeri akhirat sehingga ia menjadi orang-orang beruntung atau ia maksudkan dunia sehingga ia menjadi orang-orang yang merugi. Dan kumpulan itu semua hendaklah mengoreksi dirinya pertama kali atas amalan-amalan fardhu, kemudian ia sempurnakan jika ia kurang dalam mengerjakan amalan fardhu tersebut, kemudian dia menghisab dirinya atas perkara-perkara yang diharomkan. Jika ia tahu pernah melakukan di antara larangan tersebut langsung ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, kemudian amalan yang dilakukan anggota badannya, kemudian hal-hal yang dia lalaikan.

~Keempat:
Pengobatan hati yang sakit karena syaitan menguasai hati tersebut. Syaitan merupakan musuh bagi manusia, agar lepas (terbebas) dari syaitan ialah selalu beristi’adzah kepada Allah dengan apa-apa yang disyariatkanNya.

Nabi Muhammad SAW sendiri betul-betul mengumpulkan antara isti’adzah dari kejelekan jiwa dan kejelekan setan. Rasulullah mengatakan kepada Abu Bakar:

“Katakanlah Ya Allah Pencipta langit dan bumi, dzat yang mengetahui perkara yang ghaib dan yang tampak, Rabb segala sesuatu dan pemiliknya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi, kecuali Engkau, aku berlindung kepada Engkau dari kejelekan jiwaku dan dari kejahatan syaitan dan kesyirikannya, juga berlindung dari berbuat kejelekan terhadap diriku, atau yang aku lakukan (kejelekan itu) terhadap seorang muslim. Ucapkanlah doa itu, apabila engkau berada di pagi hari dan di sore hari juga ketika engkau ingin tidur.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, lihat Shahih Tirmidzi 3/142)